Pertamina gagal menjalankan amanah UUD 1945
Posted September 3, 2008
on:Menyadari akan semakin berkurangnya cadangan/langkanya bahan bakar minyak dari fosil maka pemerintah berusaha mencari energi alternatif, salah satunya dengan program konversi dari penggunaan minyak tanah dengan gas elpiji. Dalam rangka menyukseskan program tersebut pemerintah telah menggelontorkan biaya sampai miliaran rupiah dari kampanye konversi (pemberian kompor gas gratis) sampai pengadaan tabung gas ukuran 3 kg.
Semakin berkurangnya minyak dari fosil tadi juga disadari oleh masyarakat sehingga program tersebut sangat didukung. Dalam tahun ini harga BBM telah mengalami beberapa kali kenaikan, dengan alasan menyesuaikan harga minyak internasional.
Tetapi apa yang telah didukung masyarakat dan menjadi program pemerintah telah dinodai dengan kenaikan harga gas elpiji oleh Pertamina. Hal itu sangat menyulitkan kehidupan masyarakat, di satu sisi pasokan minyak tanah semakin langka sementara harga gas elpiji dinaikkan secara sepihak oleh Pertamina. Sudah waktunya Pertamina sebagai BUMN satu-satunya yang memonopoli bidang tambang dan energi diaudit. Seharusnya Pertamina yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah mampu mengemban amanah UUD 1945 yaitu “…bumi,air dan kekayaan yang ada didalamnya dikuasai oleh negara demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat…“
Tinggalkan komentar